Minggu, 23 Januari 2011

Malang dalam Catatanku

Malang atau kota pelat N atau bisa disebut juga kota Ngalam (kata2 khas Malang yang biasa dibalik) adalah kota kedua setelah Surabaya yang pernah aku tinggali selama lebih dari lima tahun. Terdampar di kota ini sungguh gak pernah ada dalam bayanganku sampai jaman putih-abu abu dulu. Dulu kan dalam idealisku, pengennya menuntut ilmu di kota Bogor tapi Allah men-skenario-kan lain dan akhirnya aku betah di dalamnya sampai hampir enam tahun. Kalau dilihat dari lamanya tinggal di kota ini yang lebih dari lima tahun, berarti kan aku bisa disebut penduduk Malang? tapi sampai sekarang aku juga gak pernah dapat Kartu Tanda Penduduk Sementara tuh, humz sepertinya aku harus belajar lagi tentang ilmu kependudukan.
Tanggal 17 Agustus 2005, aku resmi jadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri Brawijaya di Fakultas (impianku sejak dulu) Pertanian. Awal tinggal disini dan merasakan hidup nge-kos yang jauh dari rumah dan ortu sungguh menyiksa, semua yang biasa disediakan ama ibu harus dicari sendiri. Selain menyiksa, aku juga bosen menghadapi kehidupan yang sangat gak banget, mulai dari keadaan kota yang kecil; logat yang aneh; tema yang aku gak ngerti; ampe jalan pikiran yang begitu beda. Akhirnya menjadikan aku anak pasif, tersisih dan aneh di lingkungan kos maupun kampus. setahun pertama aku di-cap jadi anak yang egois, bosenin, cuek, lugu dan cap-cap lain yang benernya bukan aku.
Di tahun kedua, akhirnya aku mulai menyesuaikan diri dan lebih membuka diri. Alhasil, aku punya temen-temen keren. Nanda adalah satu teman yang setia sejak jaman pendaftaran Maba (I miss you, dear), kelulusannya yang lebih cepat satu tahun dariku buat aku merasa kehilangan dia di tahun kelima-ku jadi Maperta. Retno dan Wina, teman terbaik yang pernah aku punya selama nge-kos di markas Kersent 77, temen gila kalo lagi sumpek karena bisa diajak jalan (bener2 jalan kaki) saat kita bertiga lagi pengen hiburan entah yang cuman ke rektorat dan ngecengi cowok-cowok keren ataupun sampai ke alun-alun kota Malang dan setelah itu kita bakal tidur seharian ;-) Bahkan juga pernah melakukan hal yang gak penting banget buat karaoke-an by radio saat malam tahun baru dan nyewa 9 judul film terlupa. My twin name, Rista yang deket gara2 nama kita yang cuma beda dibelakangnya dan sempet terlupakan ketika dekat ama orang lain, please forgive me. Selain mereka, sederet nama sudah terlalu banyak yang ada diingatanku dan gak akan aku lupakan, insyaAllah. Aku sangat bersyukur mengenal kalian dalam hidupku.
Lima tahun setengah yang merubah segalanya, merubah seluruh bagian hidupku. Merubah mindsetku dan merubah obsesiku. Humm, tentang obsesi male of Aquarius ini bener bisa ilang ketika menginjak kuliah tahun ketiga, it’s a long mistake, dan itu juga karena aku sendiri bukan karena terobsesi dengan orang lain ataupun berondong yang aku kagumi :-p Mindsetku yang tadinya terlalu ekstrem dan idealispun juga luntur dalam pertarungan proses pembuatan skripsi yang sangat melelahkan dan penuh dengan tangisan. Here there are, tanggal yang sangat historis bagiku. 16 Januari 2009 tangisan pertama akibat penolakan judul yang pertama kalinya, sumpah saat itu rasanya kesel banget. 24 Maret 2010 tangisan yang paling deras yang pernah aku lakukan dengan sadarku gara2 semua hasil penelitianku ditolak tanpa disentuh terlebih dulu, rasanya saat itu dunia sangat jauh dari pijakanku tapi untungnya aku gak sendirian, Allah menegurku tapi juga mengirimkan orang2 paling pengertian sedunia, love you all guys. Hingga akhirnya aku sidang komprehensif tanggal 30 Agustus 2010 dengan judul skripsi yang lain, 90 menit perjuangan kuliah lima tahun dengan di support temen2 dari luar ruangan. Dan saat yang ditunggu, yudisium sarjana alias pengukuhan gelar sarjana terjadi juga tanggal 20 Oktober 2010, akhirnya status mahasiswa S-1ku resmi dicopot. Wisudapun menunggu waktu, digelar tanggal 22 Januari 2011.
Semua peristiwa, jalanan, kekonyolan, kesedihan, dan lain sebagainya terekam dengan jelas dalam ingatanku, Bener2 tahun2 yang hebat, rasanya pengen ngulang kejadian seru bareng temen2 di Malang, entah kapan bisa lagi ngumpul bareng dan melakukan hal gila bareng mereka. Dan tentang suatu kebodohan yang aku lakukan di akhir 2009 hingga awal 2010 gara2 stres melanda-pun juga turut menghiasi pendewasaanku lima tahun setengah di Malang dan mengakui sesuatu bahwa aku menemukan hikmah dan seseorang dari peristiwa itu. #meskipun kamu sering ngeselin tapi aku bersyukur kenal kamu saat kita sama2 stres dan aku gak bisa pungkiri kalau aku lagi kangen ama kamu :-*



Mojokerto (my next step), 23 Januari 2011

Selengkapnya....