Selasa, 10 November 2009

semanggi surabaya (part of Journey to the Green Force World)

semanggi....pernah ga ngerti gimana bentuknya?
atau bahkan ngerti rasanya?
atau malah ga ngerti sama sekali bentuk dan rasanya?
kalo pertanyaan ketiga dijawab dengan "iya" berarti tanggapanku, POOR YOU!
ini kan makanan khas surabaya selain lontong balap dan rujak cingur (terlepas dari makanan khas surabaya yang lain).
makanan yang terdiri dari daun semanggi yang dikukus ditambah dengan taoge rebus dan disiram dengan bumbu dari adonan ubi yang dihaluskan plus petis plus sambal dan diberi air secukupnya.
biasanya makanan ini ditaruh di takir daun pisang, terus dimakan dengan kerupuk puli yang gedhe.
satu porsi umumnya seharga tiga ribu perak ampe lima ribu perak.
kalo mo beli, banyak kok tersebar di surabaya. penjualnya keliling sambil menggendong dagangannya dan berteriak "semanggi,,,semanggi".
kalo aku biasanya beli di depan rumah, ato kalo ga nemu maka pagi hari jam 6 pagi biasanya bakal ada di daerah bukit palma (deket ama ciputra waterpark).
di daerah ini lumayan banyak penjual semanggi yang berjajar-jajar dengan harga se-porsi tiga ribu perak.
rata2 orang yang jualan berasal dari benowo, surabaya bagian barat.
makanya kalo penasaran, kesana aja. kalo kejauhan dari rumah, ada juga di daerah perak ato bahkan ada resto di daerah diponegoro yang menunya menyajikan semanggi.
untuk yang di resto ini, aku belum ngerasain sih tapi dari luar ada tuliasannya kalo menyediakan semanggi.
resto-nya ada di sebelah kanan jalan kalo dari Ahmad Yani, setelah rumah sakit William Booth dan RKZ.
kapan2 aja nyoba kali ya??
tapi kata temen saya, enakan makan makanan khas kalo pake acara cangkruk dipinggir jalan, "debunya bisa bikin tambah enak".
suatu pilihan sih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar