Selasa, 15 Juni 2010

Batu Sandungan

Pernah dengar kata GAGAL kan? Pastinya pernah mendengar dan mungkin sebagian orang akan mengatakan kalau dirinya pernah gagal. Gagal adalah sesuatu hal yang berkebalikan dengan kesuksesan. Gagal dan sukses bagaikan dua sisi mata uang yang berkebalikan. Kenapa ada gagal? Jawaban gampangnya, karena ada sukses. Seperti ada kaya dan miskin, sehat dan sakit. Tapi apa makna kegagalan dan kenapa kita mesti gagal? Itulah yang harus kita instropeksi diri.
Sebenarnya kegagalan itu bisa dibanggakan tidak? Atau malah suatu kejadian yang bisa dikatakan aib? Mungkin banyak orang yang akan mengatakan kalau gagal itu aib. Ya iya-lah, memangnya ada gagal yang bisa dibanggakan? Ada, kalau kegagalan itu menyangkut tentang kejahatan. Misalnya saja kalau ada seseorang yang berencana membunuh temannya karena suatu hal sepele tapi dia gagal melakukannya karena suatu hal. Ini tentunya kegagalan yang harus dibanggakan karena dia tidak jadi terhasut bujukan setan, malah dia harus bersyukur telah terhindar dari dosa besar.
Kalau kegagalan yang menyangkut kebaikan, bisa dibanggakan tidak? Masih bisa, karena dengan kegagalan itu kita mendapat batu sandungan. Ibaratnya ketika kita berlari tapi tidak mengetahui kalau ada lubang besar yang bisa membuat kita terperosok dan kita malah tersandung oleh kerikil yang akhirnya membuat kita sadar keberadaan lubang besar itu. Memang awalnya kita akan marah, pas enak-enaknya lari kok malah jatuh tersandung tapi mestinya kita mesti bersyukur karena sebenarnya ada bahaya lubang besar yang bisa lebih membahayakan. Sama seperti kegagalan, mungkin awalnya kita akan protes, marah, sedih dan kecewa pada orang sekitar kita atau bahkan dengan Allah, naudzubillah, tapi harusnya kita pahami kenapa kita mesti gagal? Mungkin dengan kegagalan itu kita justru diselamatkan dari bahaya yang lebih besar. Hal yang sangat mungkin adalah bahaya sombong. Sungguh sombong merupakan penyakit yang jarang bisa kita hindarkan. Melihat teman kita yang sedang sukses, mungkin dalam hati kita akan berkata, Cuma sukses seperti itu aja kok bangga. Aku mungkin bisa lebih baik lagi. Pendek memang kalimat itu tapi itu sudah tergolong penyakit iri hati dan sombong. Ketika kita mencoba kesuksesan yang melebihi teman kita itu bisa saja Allah tiba-tiba membuat kita gagal karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya.
Kegagalan itu harusnya membuat kita berinstropeksi dan bersyukur karena Allah masih sayang dengan kita karena masih mau mengingatkan kita. Coba kalau kita dibiarkan, tentu kita akan malah terjatuh dalam kesombongan yang ujung-ujungnya membuat kita sengsara nantinya. Merasa sedih tentu lumrah bagi kita karena siapa sih yang mau gagal? Tapi yang harus kita ingat bahwa kegagalan itu jangan disesali terus menerus. Kegagalan itu harusnya bisa membuat kita bangkit dan mencari kesuksesan dengan jalan lain. Ada istilah “Gagal adalah kesuksesan yang tertunda” atau “Kegagalan itu hanya numpang lewat saja dalam hidup kita, karena itu kita harus membuatnya cepat berlalu.”
Kita harus berpikir positif dan berprasangka baik pada Allah. Yakinlah kalau semuanya akan indah pada waktunya dengan cara-Nya karena Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya. Tentunya kita harus menjaga kasih sayang Allah pada kita dengan cara selalu bersyukur dan tawadhu’ pada-Nya. Ada beberapa hikmah dengan mendapat kegagalan, diantaranya yaitu: menyadari bahwa sungguh nikmat berkah yang diberikan Allah dalam bentuk kelancaran atau kesuksesan sebelum kita mengalami kegagalan; membuat kita mengetahui rasanya gagal yang mungkin juga dialami teman-teman kita sehingga membuat kita tidak memandang sebelah mata seseorang yang mengalami kegagalan; dan membuat kita semakin dekat dengan Allah, karena ketika kita sukses biasanya sifat manusia yang lalai dan sombong membuat kita jauh dari Allah. Allahu Akbar, Allah Maha Besar atas segala sesuatunya. Semoga kita dapat memaknai setiap kejadian yang diberikan oleh-Nya dan membuat kita semakin dewasa dalam menyikapinya. Semoga kita tergolong orang yang bertakwa dan mendapat taufik dalam semua cobaan-Nya karena kesuksesan juga merupakan cobaan dari Allah. Seluruh kejadian dalam hidup kita merupakan cobaan, insyaAllah dengan berserah diri kita dapat menikmati hidup ini. Lapangkan ikhlas dan bersikap tawadhu’. Kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan murni dari diri kita. Mohon maaf jika ada salah. Semoga kita bisa saling mengingatkan. Amin ya Rabb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar