Senin, 24 Mei 2010

Sesuatu yang Menjadi Kebiasaan Akan Menjadi Biasa Saja Nantinya (Ga Se-Hebring Waktu Pertamanya)

Apa perasaan kita ketika mendapat sesuatu yang baru? Senang dan penasaran tentunya. bahkan kita akan merasa sayang yang berlebih dengan sesuatu yang baru. Ga usah jauh-jauh ambil contoh, aku sendiri sebagai seseorang yang gampang bosan. Ketika mendapat sesuatu yang baru, bertemu dengan seseorang yang berkesan untuk pertama kali-nya atau melihat kejadian seru untuk yang pertama kalinya, pasti akan merasa hebring ga terkira. Kesan yang kedua mungkin juga masih sama, ketiga sampai ke-empat juga masih sama tapi dengan kadar ke-hebring-an yang mulai menurun dan setelah sesuatu yang baru itu kutemui untuk kelima kali-nya atau bisa dikatakan menjadi kebiasaan, rasa hebring, senang, penasaran dan sayang akan menghilang. Bosan yang akan terasa, il-feel malah.
Itulah aku, yang ketika mendapat baju baru akan merasa baju itu bagus tapi setelah pemakaian kelima akan merasa bosan, yang ketika mendapat kenalan baru --terutama laki-- awalnya akan merasa, wah niy cowok punya kepribadian keren tapi setelah kenal dua bulan bakal ngerasa hambar dan ngerasa bahwa mengaguminya adalah kesalahan, dan yang ketika melihat kejadian seru pertama kalinya akan merasa heboh banget tapi setelah kejadian seru itu dilihat beberapa kali, semuanya biasa saja, lagi-lagi menjadi bosan.
Untuk kejadian ketiga ini aku baru aja mengalaminya, Festival Malang Tempo Dulu (FMTD) yang telah digelar untuk ke-lima kali-nya tahun ini berhasil membuatku merasa di titik puncak kebosanan dan merasa event tahunan ini membosankan, garing dan biasa aja. Padahal even yang awal digelar pada waktu aku menjadi Ma-Ba, tahun 2005, event ini begitu menghebohkan berhasil membuatku berdecak kagum dan menggumam, "kapan ya Surabaya punya gawe seperti ini?" Tapi entahlah, sepertinya setiap tahun event ini buatku agak kecewa dan mulai membandingkan dengan event tahun sebelumnya. Bagiku, event tahun lalu lebih mending daripada tahun ini dan event 2 tahun lalu masih lebih mending daripada event tahun lalu, begitu seterusnya. jadi event ini selalu mengalami penurunan ke-hebring-an buatku. Sebenarnya bukan aku aja sih, teman-temanq yang udah ngeliyat 5 kali even ini pun mengatakan hal yang senada. Tapi animo masyarakat masih begitu besarnya. kegiatan ini masih saja dibanjiri masyarakat malang terutama pada waktu malam hari. Humm, kalau sudah bilang jalan2 di FMTD pas malam hari, jangan harap untuk bisa bergerak bebas. kalau masih sayang kaki mending ke event ini siang-sore. injakan disana-sini sudah biasa, terutama aku yang selalu menginjak kaki orang lain =) Kembali ke animo masyarakat, mungkin saja orang yang datang itu baru aja ngelihat event jadul seperti itu. konsepan kota malang ketika jaman dulu memang mampu menjadi daya tarik masyarakat daripada acara seminar ilmiah, tentunya. Memang tema yang diambil panitia penyelenggara berbeda tiap tahunnya tapi konsepan yang menampilkan stand penjualan yang hanya diterangi lampu petromak atau obor; panggung; arak2an sepeda tua; delman dan kesenian rakyat jalanan berhasil membuatku bosan di tahun ini dan akhirnya mengatakan kalau event ini biasa-biasa aja. Bukan salah panitia sih karena ya itu tadi, tema yang diambil beda tiap tahunya. salah di aku kali ya? ngapain mau tiap tahun ke FMTD kalau udah ngerasa bosan dan menganggap event ini biasa aja atau sebaiknya event ini diadakan lima tahun sekali? seperti pemilihan kepala negara atau daerah. buktinya, event lima tahunan itu ga bosan-bosannya diikuti oleh calon kepala negara atau daerah. bahkan calon2 itu bersemangat meberikan "bantuan ikhlas". Entahlah, tapi karena saya bukan orang yang punya kuasa buat ganti2 konsep acara yang mesti digelar setahun sekali menjadi lima tahun sekali, maka perubahan harus dimulai dari aku. Ya nonton-lah dua tahun sekali atau tetep setahun sekali tapi tanpa ngedumel (secara siapa sih yang mau denger orang ngedumel?). Atau mungkin waktu kesana-nya yang diganti-ganti tiap tahun. kalau tahun ini malam, tahun depan siang atau pagi.
Emang repot sih kalau jadi orang gampang bosen, harus ngatur-ngatur sendiri agar ga mengalami kebosanan. Seperti halnya dalam mendapat baju baru, pertama-nya pasti bakal seneng banget tapi setelah pemakaian ke-lima, jangan harap kesenangan itu masih sama kadarnya. cara yang kutempuh, bakal ga memakai baju itu dalam jangka waktu yang lama =D Kalau masalah laki, apalagi yang baru kenalan, aku kadang mempunyai rasa bosan ama mereka ketika udah ngobrol beberapa lama. apalagi kalau obrolan kita dah ga bisa nyambung, ughh aku bakal il-feel ama mereka. Kejadian ini pernah teralami padaku, awalnya menyenangkan tapi kok lama-lama bosan (ps: padahal dia orang yang bisa membuatku manusia bodoh saat itu), entah kenapa. kalau masih dalam status hubungan belum remi sih ok-ok saja. Tapi kalau nanti terikat secara resmi, yang bertujuan untuk mendapat pahala dariNya, masa aku bakal bosan juga? Biasa-nya sih, intensitas bakal aku atur biar ga sering ketemu. tapi kalau udah terikat resmi? intensitas diatur juga? Mungkin cari seseorang yang hobi traveler, yang sering tugas luar kota, yang sering ga ketemu kali ya? =D Maka-nya aku cari orang yang ga berusaha mengejar aku secara intens tapi lebih ke arah mengembangkan ke-misterius-annya dan bukan yang setiap hari ada buat aku tapi selalu ada ketika aku membutuhkan dia. Ya itu-lah karena sesuatu yang telah menjadi kebiasaan akan menjadi biasa, tak ada lagi rasa penasaran dan sesuatu yang telah lepas dari diri kita akan terasa berharga.

*sebuah catatan hasil pemikiran penulis sendiri, tanpa adanya informasi dari pihak yang berkaitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar